Hai Moms, sudah sejauh ini menjalani kehamilan dengan penuh cinta dan perjuangan, yuk saatnya menyiapkan diri, baik fisik maupun mental, untuk menyambut momen paling berharga: saat ibu melahirkan normal. Momen ini bukan hanya tentang kelahiran Si Kecil, tapi juga tentang lahirnya seorang ibu yang kuat, sabar, dan luar biasa.
Trimester Akhir: Tubuh Bersiap, Hati Pun Harus Siap
Memasuki trimester akhir, tubuh Moms mulai menunjukkan tanda-tanda siap melahirkan. Perut semakin membesar, posisi Si Kecil mulai turun ke panggul, dan frekuensi kontraksi palsu atau Braxton Hicks mulai terasa. Di masa ini, penting untuk lebih santai dan sering beristirahat, sambil tetap aktif agar ibu melahirkan normal bisa berjalan lancar.
Selain fisik, persiapan mental juga sangat penting. Moms bisa mulai mencari tahu tentang proses ibu melahirkan normal, berbicara dengan pasangan atau tenaga medis, dan membuat birth plan. Jangan lupa siapkan perlengkapan bayi dan kebutuhan pribadi ke rumah sakit agar saat waktunya tiba, semuanya sudah beres tanpa panik.
Proses Ibu Melahirkan Normal dari Awal hingga Akhir
1. Tahap Pertama: Kontraksi & Pembukaan Serviks
Tahap pertama adalah pintu gerbang menuju kelahiran. Di sinilah ibu melahirkan normal mulai terasa nyata, karena serviks (leher rahim) akan mulai menipis (efasemen) dan membuka perlahan-lahan untuk memberi jalan kepada Si Kecil. Fase ini terdiri dari tiga bagian penting: fase laten, fase aktif, dan fase transisi.
• Fase Laten (pembukaan awal, 0-4 cm)
Pada fase ini, kontraksi biasanya masih ringan dan terasa tidak teratur. Setiap kontraksi berlangsung sekitar 40-60 detik. Moms mungkin juga akan melihat keluarnya lendir yang bercampur darah (dikenal dengan bloody show), sebagai tanda bahwa serviks mulai membuka. Untuk Moms yang baru pertama kali akan melahirkan (primigravida), fase laten ini bisa berlangsung selama 8 hingga 12 jam. Namun, bagi Moms yang sudah pernah menjalani proses ibu melahirkan normal sebelumnya, durasinya biasanya lebih singkat.
• Fase Aktif (4-7 cm)
Kontraksi pada fase aktif akan terasa semakin kuat dan lebih teratur, terjadi setiap 2 hingga 3 menit dengan durasi 50-90 detik. Di fase ini, rasa sakit bisa mulai meningkat dan menimbulkan sensasi seperti nyeri punggung bawah, kram di kaki, bahkan mual. Saat air ketuban pecah pada fase ini, Moms perlu segera bersiap untuk menuju fasilitas kesehatan karena proses ibu melahirkan normal akan terus berlanjut dengan intensitas yang lebih tinggi.
• Fase Transisi (7-10 cm)
Ini adalah fase yang paling intens dan menantang dalam tahap pertama. Kontraksi menjadi sangat kuat, berlangsung 60-90 detik dengan jeda yang sangat singkat di antaranya. Moms mungkin merasa lelah, emosional, atau bahkan sedikit kehilangan fokus karena rasa sakit. Namun tenang, ini justru tanda bahwa proses ibu melahirkan normal sudah semakin dekat pada puncaknya. Dukungan dari suami, doula, atau bidan sangat penting agar Moms tetap tenang dan merasa aman.
2. Tahap Kedua: Mengejan & Kelahiran Si Kecil
Tahap ini dimulai saat serviks sudah terbuka sempurna hingga 10 cm. Di sinilah proses ibu melahirkan normal mencapai puncaknya, karena Moms akan mulai mengejan untuk membantu Si Kecil keluar dari jalan lahir.
• Dorongan Alami Tubuh
Pada tahap ini, kontraksi akan tetap terasa, namun Moms juga akan merasakan dorongan alami dari tubuh untuk mengejan. Tenaga medis biasanya akan memberi tahu kapan waktu yang tepat untuk mulai mengejan, agar lebih efektif dan tidak membuang energi.
• Proses Crowning dan Kelahiran
Ketika kepala bayi mulai terlihat di lubang vagina (fase crowning), Moms akan merasakan sensasi seperti rasa terbakar atau perih di area perineum. Ini adalah saat yang paling mendebarkan sekaligus mengharukan. Setelah kepala keluar, bagian bahu dan tubuh bayi akan menyusul dengan bantuan kontraksi dan dorongan Moms. Dalam waktu singkat, Si Kecil akhirnya lahir ke dunia dan proses ibu melahirkan normal pada tahap ini pun selesai.
• Pemotongan Tali Pusat
Setelah bayi lahir, tali pusat akan dijepit dan dipotong. Moms mungkin diberi waktu untuk melakukan skin to skin atau langsung menyusui Si Kecil. Proses ini bisa berlangsung hanya dalam beberapa menit hingga dua jam, tergantung kondisi fisik Moms dan posisi bayi.
3. Tahap Ketiga: Pengeluaran Plasenta & Pemulihan Awal
Tahap ketiga ini sering kali dianggap ringan, namun tetap penting dalam proses ibu melahirkan normal. Setelah Si Kecil lahir, tubuh Moms akan kembali bekerja untuk mengeluarkan plasenta atau ari-ari.
• Pengeluaran Plasenta
Plasenta biasanya keluar dalam waktu 5 hingga 30 menit setelah kelahiran bayi, namun bisa juga hingga 1 jam. Kontraksi ringan tetap terjadi untuk membantu mendorong plasenta keluar secara alami. Tenaga medis akan memastikan plasenta keluar seluruhnya agar tidak terjadi komplikasi seperti perdarahan atau infeksi.
• Penjahitan dan Pemeriksaan Pascamelahirkan
Jika terjadi robekan atau dilakukan episiotomi, dokter atau bidan akan melakukan penjahitan dengan bius lokal. Moms juga akan diperiksa untuk memastikan tidak ada sisa plasenta dan bahwa rahim berkontraksi dengan baik. Pemantauan ini penting agar proses ibu melahirkan normal benar-benar tuntas dan aman.
• Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Di tahap ini, Moms biasanya langsung diberikan kesempatan untuk menyusui Si Kecil. IMD sangat dianjurkan karena dapat mempercepat proses pemulihan, mempererat ikatan antara Moms dan bayi, serta membantu merangsang produksi ASI.
Tips agar Persalinan Normal Lebih Lancar
Agar ibu melahirkan normal berjalan lancar, Moms bisa rutin melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga prenatal, atau senam hamil. Selain itu, jaga pola makan seimbang dan tetap terhidrasi agar tubuh tetap fit menghadapi proses persalinan.
Latihan pernapasan dan teknik relaksasi seperti hypnobirthing juga bisa sangat membantu. Saat Moms bisa mengelola rasa sakit dan kecemasan, proses ibu melahirkan normal bisa terasa lebih ringan dan terkendali.
Kenyamanan Si Kecil Setelah Proses Kelahiran
Setelah proses ibu melahirkan normal, pastinya Moms ingin memberikan yang terbaik untuk Si Kecil. Salah satunya dengan memilih popok yang nyaman, lembut, dan menjaga kulit tetap kering. Merries Premium Tape hadir sebagai solusi cerdas untuk menjaga kenyamanan bayi baru lahir.
Popok ini punya permukaan super lembut dan berdaya serap tinggi. Dengan 5++ miliar pori sirkulasi udara yang ada pada popok, dapat melepas udara lembap keluar dan juga dapat menahan cairan dengan baik. Selain itu, popok ini juga mampu menyerap dan mengunci kotoran lunak Si Kecil yang baru lahir sehingga tidak menyebar. Ditambah lagi, ada indikator pipis yang memudahkan Moms tahu kapan harus mengganti popok. Memang layak jadi pilihan utama setelah ibu melahirkan normal dan ingin memberikan kenyamanan ekstra untuk buah hati tercinta. Moms bisa dapatkan Merries Premium Tape di marketplace favorit.
Moms, melahirkan adalah perjalanan yang tidak mudah, tapi ingat, setiap kontraksi membawa Si Kecil semakin dekat di pelukanmu. Yakinlah bahwa tubuhmu dirancang sempurna untuk ibu melahirkan normal dengan kekuatan alami yang luar biasa. Kamu tidak sendirian, banyak ibu yang berhasil melalui ini, dan kamu pun bisa!